Selasa, 13 Maret 2012

Kisah Antara AKU, KAMU dan DIA di SMAPA

Berawal dari bangku 1 SMA - sekelas, terkadang sebangku. Ini cerita cinta pertamaku di SMA. Dengan seorang pria berbadan tegap dan tinggi, ( 20 cm lebih tinggi – Aku yang kecil ato Dia yang terlalu tinggi yah?? Hehe ). Bahagia memilikinya dan mungkin saat itu Aku berfikir konxol tentang Dia cinta terakhirku. Sebulan - dua bulan, Aku have fun jalan sama Dia. Setiap hari setiap saat, dimana saja dan kapan saja, selalu terlihat bersama. Komitmen kita yaitu segala sesuatu apapun gak boleh disembunyikan. Tiga bulan, mulai muncul masalah-masalah kecil. Disitulah Aku mulai mengenal Dia yang sebenarnya, egois, angkuh, tapi setia. Ada rasa letih menjalani kisah ini, tapi rasa sayang membuat Aku bertahan hingga 10 bulan.

Kenaikkan kelas XI. Sebelumnya berniat “Jangan Sekelas Lagi Deh!”. Aku terlalu sering cekcok dikelas sampai gak konsen belajar. Sejak itu Dia mulai berubah drastis. Awalnya Aku cuek, tetapi tingkahnya makin menjadi. Gak ada lagi schedule sekolah bareng, belajar bareng, makan bareng, dan "SEMUA LENYAP". Inilah awal dari permusuhan kita. Waktu yang gak terlalu singkat - 10 bulan, dan gak terlalu singkat pula untuk melupakan segalanya. Mulai detik itu - lost conntact, putus dengan alasan gak jelas. Ingin Aku berteriak kepada seluruh isi dunia bahwa hatiku hancur. Umpama Dia layang-layang akan ku tarik dan tak pernah ku ulur lagi. Aku terlalu takut untuk kehilangannya, masih terlalu berharga tuk dilupakan, dan terlalu mahal rasa ini ku buang sia-sia. Tapi Aku menyadari bahwa Dia hanyalah seorang pria egois yang tak akan pernah mengerti perasaan seorang wanita.  Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, Aku tau jika sebenarnya alasan Dia memutuskan hubungan ini karena adanya orang kethga. Hahaha, opo ndak tambah edaan Aku?? Salah wes diputusno gak jelas, akhir’e yo saiki musuhan, terus diselingkuhin lagi, lengkap sudah menderitaanku saat ini. Berusaha bangkit dari semua luka. Membuka catatan baru tanpanya. Jalani hari dengan kesendirian ini. Aku tak ingin berurusan lagi dengan yang namanya "CINTA". Hati ini sudah mati karena luka lalu. Semua lelaki terlalu buruk dimataku. Bertekad tak akan dan tak ingin menerima pria tuk yang kedua kali, cukup Dia yang terakhir.

Namun, dunia kembali bersinar terang bak gumpalan intan permata. Disinilah titik kebahagiaanku yang nyata – hadirmu dihidupku yang hampa. Awalnya biasa saja, finally Kamulah yang mampu mengubah segalanya menjadi lebih indah. Hadirmu yang membuat ku lebih memahami arti hidup ini. Dan menyadari bahwa dari yang baik masih ada yang jauh lebih baik. Itu ku temukan ada pada dirimu. Kini, Aku telah melewati hari-hari indah bersamamu. Thanks a lot ...
Dari peristiwa tersebut, banyak pelajaran yang dapat aku petik diantaranya:

1. Jangan terlalu berlebihan mencintai seseorang yang kamu sayang. Memang saat masih bersama semua berdampak positif dihidupmu, tapi bagaimana jika suatu saat dia pergi.

2. Tidak baik jika kamu selalu bergantung pada pasanganmu. Ketergantungan itu muncul tanpa kamu sadari, jadi dalam keadaan apapun usahakan tetap berlaku mandiri.

3. Jangan mudah percaya dengan pasangan kita (terutama pada cowok). Terkadang kita dengan mudah memberikan sesuatu apa yang dia minta, bisa dibilang “atas nama cinta” ato “karena aku sayang kamu”, padahal itu akan merugikan diri kita yang akan terasa suatu hari nanti.

4. Saat kamu patah hati, teruslah semangat dan ambil hikmah dari yang lalu. Karena hidup ini terus berjalan, gak karena kamu patah hati terus hidup stop sampai disini, itu pemikiran yang konyol.

5. Berusahalah melupakan yang lalu dan memikirkan apa yang ada dihadapanmu saat ini (bukan masa lalu tapi masa depan).

6. Jangan pernah menganggap orang yang ada dihadapmu itu seolah-olah sebagai mantanmu, karena secara tak langsung kamu akan melukai hatinya dan cintamu gak akan pernah tulus untuknya.

7. Tetaplah bersabar walau apapun yang terjadi dihidupmu. Karena semua pasti ada hikmahnya.

8. Ini bagian yang terpenting, pacaran boleh tapi ingat sudah seharusnya pacaran secara sehat dan lebih mengutamakan sekolah, demi masa depan yang kamu impi-impikan selama ini. Jangan sampai karena urusan cinta, semua itu sia-sia bahkan hancur.
Terus Semangat yah, gapailah semua mimpi yang Kalian Impikan. Dimana ada niat, pasti disitu ada jalan. Dan dibalik kesedihan, pasti ada kebahagiaan yang terpendam. Semua ada waktunya masing-masing.
 By : Sychit (Tanzila Ndwinda)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guestbook