Suara jam beker mengagetkanku , aku terperanjat dan duduk di tepi ranjang . Hari masih gelap , butiran kristal bening perlahan mulai membasahi bumi . Mataku menjelajahi seluruh sudut ruangan dan akhirnya aku terpaku pada sebuah figura yang berisi fotoku dan Carissa , ya Carissa dia pacarku , dulu …
Dia gadis yang cantik , manis dan sangat ceria , dia bagai matahari yang menyinari hidupku , dan lagi-lagi itu dulu …
“Richi , ayo turun ! Kamu enggak sekolah ?” suara ibu membuatku tersadar dari lamunanku .
“Iya mah , sebentar ” aku bergegas mandi dan bersiap berangat sekolah .
***
Aku berjalan menyusuri trotoar yang dingin , inilah yang harus kulewati setiap berangkat sekolah . langit gelap tertutupi mendung , rintik-rintik hujan belum juga usai . Langkahku terhenti , kutatap lekat-lekat gadis yang berada di halte itu .
“ Oh Tuhan , dia mirip sekali Carissa “ gumamku .
Apa aku bermimpi ? aku tak ingin berkedip , aku takut dia akan menghilang . Mungkin ini memang konyol , tapi aku benar benar tidak ingin kehilangan Carissa , walaupun aku tau gadis itu bukan Carissa , tapi setidaknya aku masih bisa melihat wajah Carissa . Aku masih terpaku di halte itu , dan gadis itu mengingatkanku pada kejadian Desember tahun lalu .
~FLASHBACK~
Sore itu 21 Desember 2009 pukul 16.30 , aku dan Carissa berjalan menuju sebuah restauran untuk merayakan ulang tahun ke 16 Carissa . Kami menikmati setiap langkah di perjalanan kami , terlihat jelas kebahagiaan dimatanya . Aku sangat menyayanginya , dan aku yakin dia juga begitu menyayangiku .
“hei Rich !”
“Kevin !” gumamku
Kevin , dia sahabatku sewaktu kecil . Tanpa pikir panjang aku menyebrang jalan , maklum sudah hampir 12 tahun kita tidak bertemu . Kami mengobrol panjang lebar sampai sampai aku tidak menghiraukan keberadaan Carissa . Carissa , iya Carissa dimana dia ? benakku mulai mencari cari .
terdengar suara decitan mobil
“ ciiiiiiitttttttt … “aku sangat terkejut dan spontan aku melihat ke arah jalan .
“Carissa !!!” aku berteriak dan berlari menghampiri Carissa yang sudah tergeletak tak berdaya di tengah jalan .
“Carissa ! Carissa ! buka matamu , jangan tinggalkan aku !”
“Ri..chi , a.. ak..u me..n..cintai..mu “
“aku juga mencintaimu Carissa .”
Aku hanya bisa tertunduk dan menangis . Itulah saat terakhir kalinya aku menatap matanya , mendengar suaranya , melihat senyumannya dan memeluknya .
~END FLASHBACK~
“Maaf mas , mau numpang tanya . Mas ? Mas ?” seorang ibu mengagetkanku .
“ah iya , si silahkan “
Akhirnya aku tersadar dari lamunanku , aku menyeka air mata diujung mataku .
“ ini tanggal berapa ya mas ? “ ibu itu melanjutkan pertanyaannya .
tanggal ? ini tanggal berapa ? bukankah ini tanggal 21 Desember ? ya ampun ulang tahun Carissa !
“Maaf bu saya harus pergi !”
Aku tidak peduli apa yang akan dikatakan ibu itu , yang aku tau aku harus segera menemui Carissa . Bagaimana mungkin aku lupa ulang tahun Carissa ? Aku memang jahat , aku tak pantas untuk menyayanginya ! Aku berlari menuju tempat peristirahatan terakhir Carissa . Aku duduk bersimpuh di samping makamnya .
“ Hi Carissa ? Apa kau bahagia di sana ?”
“Mungkin aku memang bodoh , kamu boleh membenciku Carissa .”
“Tapi kamu harus tau aku sangat menyayangimu .”
“Selamat Ulang tahun Carissa “ aku meletakan setangkai bunga mawar merah di makamnya dan aku pergi meninggalkan tempat itu .
Carissa , semoga kau bahagia di sana . Aku sangat menyayangimu . Walaupun kita berada di dunia yang berbeda , walaupun kamu tidak ada di sisiku , tapi kamu akan selalu ada di sini , di hatiku dan itu tak akan pernah berubah , selamanya …
***
Aku berjalan meninggalkan kompleks pemakaman itu dengan perasaan yang berkecamuk . Aku merindukan Carissa , sangat merindukannya . Dadaku sesak seakan ada lubang di sini , lubang yang sangat dalam . Aku ingin menyendiri dan akhirnya aku memutuskan untuk membolos sekolah . aku pergi ke taman , tempat favoritku dan Carissa .
Aku duduk di sebuah kursi di ujung taman , tempatnya yang senyap membuat anganku kembali memaksaku untuk mengingat semua kenangan manis namun menyakitkan . Carissa Carissa Carissa , batinku menjerit , meronta memanggil nama itu . Hatiku menangis , sudah tidak sanggup menahan semua ini . Hatiku ingin berhenti menderita ! Tuhan ambilah nyawaku ! aku mohon aku mohon ! sudah cukup aku merasakan pedih luka ini ! Air mataku mulai mengalir , dadaku sudah benar benar sesak , aku tidak kuat menahan tangisku . Aku menenggelamkan wajahku kedalam pangkuan . Aku menangis sesak , aku hanya beharap semua rasa sakit dan kepedihanku akan menghilang bersama tetesan airmata ini !
“ehm permisi , boleh aku duduk di sini ?” aku mencoba mengangkat kepalaku dan menatap orang itu .
“astaga itu gadis yang di halte tadi” batinku , metaku terbelalak melihat gadis itu .
“hm bolehkan ?” katannya lagi sambil menyunggingkan senyumnya .
“ah tentu ” aku mengusap air mata diwajahku .
“hay , aku Kania “ dia mengulurkan tangannya .
“aku Richi “
“hm kau tadi menanfis ya ? iyakan kau menangis ?”
“ah nggak kok , siapa yang nangis “
“ayo ngaku aja haha “
“nggak kok , eh kamu sekolah du SMU 78 juga ? kok aku ngga pernah liat kamu ya ?
“iya aku murid baru “
Namanya Kania dia siswi pindahan dan mulai besok dia akan satu sekolah denganku . Aku tidak tau apa yang seharusnya aku rasakan . Haruskah ku bahagia karena aku bisa melihat Carissa ? Atau sedih karena aku akan semakin sulit lepas dari jeratan kenangan kenanganku dengan Carissa ? Ah entahlah !
#DI SEKOLAH
Seperti biasa aku menjalani hari hariku seperti mayat hidup tak memiliki semagat sedikit pun ! selalu dihantui rasa bersalah dan penyesalan . aku berjalan melewati koridor koridor menuju kelas paling ujung , XI A .
“hey “ seseorang menepuk pundaku .
“ah yaa “ ternyata gadis itu lagi .
“kau dikelas mana ?”
“XI A “ jawabku singkat .
“yah aku d kelas XI B , aku pikir kita akan satu kelas . hm eh yaa pulang sekolah ada acara tak ? temani aku ke taman hiburan ya ? OKE ! aku tunggu digerbang pulang sekolaah , daaa “
“ta tapi ! hey “ belum sempat aku menjawab gadis itu sudah melenggang meninggalkanku .
***
Bel pulang sekolah berbunyi , siswa siswa mulai berhamburan keluar kelas . Aku berjalan , langkahku gontai . Koridor koridor kelas terasa sangat panjang dan tak berujung .
“ Hey Richi , AYO !”
“ta ta pi …”
“ Ayolah ! siapa tau ini bisa mengurangi ksedihanmu .”
Belum selesai aku berbicara dia sudah menarik tanganku . Tapi , darimana dia tau tentang masalahku ?
Taman hiburan begitu ramai , kerumunan orang di sana sini . Tak sedikit pula yang bersama pasangannya . Dan hal itu kembali menginggatkanku pada Carissa . Bayang bayang Carissa memang tak penah hilang dan tak akan penah hilang dari hidupku .
“Kau kenapa melamun ? pasti kau teringat pacarmu ya ?”
“eng iya a, tapi bagaimna kau tau tentang masalah ini ?”
“teman sekelasmu yang memberitahuku . sudahlah kau tak boleh berlarut larut dalam kesedihanmu , pacarmu juga pasti akan sedih kalo melihatmu terus seperti ini !”Aku hanya diam , dan termenung .
#SKIPP
.
.
.
.
.
.
Mulai hari itu aku dan Kania menjadi semakin dekat . Tak terasa sudah hampir satu tahun aku mengenal Kania . Dia gadis yang baik , ceria dan juga manis . Dia telah mengubah hidupku yang kelam menjadi berwarna . Dan kini aku telah menemukan senyumku yang hilang . Kania dan Carissa , mereka dua gadis yang berbeda . Walaupun wajah mereka mirip , tapi sifat dan kepribadian mereka berbeda . Aku mulai menyayangi Kania . Aku menyayanginya bukan karena wajahnya yang mirip Carissa . Tapi , aku menyayangi semua yang ada di Kania , SEMUANYA .
#18 Desember 2011
Aku berangkat sekolah seperti biasa . Namun , kali ini aku berjalan dengan penuh keceriaan . Hari ini aku ingin mengajak Kania ke taman dan aku ingin mengungkapkn perasaanku padanya .
Bel pulang sudah berbunyi , aku bergegas meninggalkan kelas dan menuju ke kelas Kania . Tapi aku tidak melihat sosok Kania di sana .
“Hey , Kania sudah pulang ?” tanyaku pada teman sekelasnya .
“aah sepertinya dia tidak berangkat hari ini “
“hm apa dia sakit ?”
“entahlah..”
Apa yang terjadi dengan Kania ?
TO BE CONTINUED
By : Putri Retno Asih
Share in Facebook .... :
Wuih
BalasHapusSeru2 0_0
Selanjutnya apaan?
Ntar yah .. Yang bikin ini bukan aku tpi mbak ku yo ... :)
BalasHapus