
Percikan dingin air membasahi muka ku pagi ini, saat ku buka
pintu depan rumah dan berjalan santai ria di halaman, ku merasakan embun pagi
yang sejuk, suara aliran air terdengar merdu, membuawaku pada lamunan yang
mengingatkanku pada masa lalu, sekarang, dan memikirkan apa yang akan terjadi
masa depan... Air memberiku pikiran - pikiran terbuka padaku, mebisikan bahwa
aku salah, membisikan bahwa aku gagal, membisikkan bahwa aku kurang, membisikan
aku bahwa aku takperlu sombong, membisikkan padaku bahwa aku belum berhasil,
membisikan aku tentang segalanya.
aku tahu wahai air yang mengalir, aku mengerti, aku paham...
aku belum tahu pasti, aku harus memperbaiki segalanya, aku cukup bodoh, aku
terlalu egois, aku terlalu mementingkan diriku sendiri, kau tahu aku merasa
bersalah... aku merasa diriku belum mempu membahagiakan anyak orang, aku
terlalu takut mengangkat daguku, menyingsingkan lenganku dan mencoba berani,
ajari aku air, ajari aku untuk berani, ajari aku bagaimana caranya bersenang -
senang, seperti dulu kau mengajari aku bagaimana aku bisa melompat tinggi
meninggalkanmu, aku menyesal.
kini aku menemukan hal yang baru, aku menemukannya.. tapi
apa, aku terlalu egois bukan, aku tidak ingin mengulangi kesalahan lama ku,
maka dari itu aku ingin kau menemaniku dan mengajariku aku menjadi tegar dan
menjadikan aku menjadi diri sendiri yang aku tinggalkan dulu, aku ingin seperti
dirimu yang tegar daan menjalani semua rintangan dengan tegar dan berani, terus
mengalir, mengalir dan mengalir, menyejukkan setiap perasaan, memberikan
kebahagiaan kepada setiap tumbuhan, menyegarkan pikiran, kau berani, kau tegar,
kau tidak takut, aku harus belajar dari wahai air...
aku ingin tahu bagaimana perasaanku saat ini, iya tertekan
sangat, aku harus keluar dari semua itu, aku harus bangkit, menjadi diriku
sendiri adlah hal yang terbaik, aku merindukan diriku yang dulu, aku ingat,
semuanya berawal dari ulahku, sekali lagi aku ingin sepertimu, ajari aku lagi,
bebaskan aku dari belenggu ini, bebaskan aku dari kekangan ini, biarkan aku
ikut mengalir bersamamu, berani menghadapi segalanya, berani mengambil
resiko...
dan setelah aku bercakap - cakap dengan mu wahai air yang
mengalir, setelah aku menceritakan semuanya, perasaan hangat itu datang lagi,
yang merubah segala jalan pikiranku, untuk lebih maju dan berani sepertimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar