Sabtu, 24 Maret 2012

Sebuah Air yang Kumainkan dalam KehidupanKu


Percikan dingin air membasahi muka ku pagi ini, saat ku buka pintu depan rumah dan berjalan santai ria di halaman, ku merasakan embun pagi yang sejuk, suara aliran air terdengar merdu, membuawaku pada lamunan yang mengingatkanku pada masa lalu, sekarang, dan memikirkan apa yang akan terjadi masa depan... Air memberiku pikiran - pikiran terbuka padaku, mebisikan bahwa aku salah, membisikan bahwa aku gagal, membisikkan bahwa aku kurang, membisikan aku bahwa aku takperlu sombong, membisikkan padaku bahwa aku belum berhasil, membisikan aku tentang segalanya.
aku tahu wahai air yang mengalir, aku mengerti, aku paham... aku belum tahu pasti, aku harus memperbaiki segalanya, aku cukup bodoh, aku terlalu egois, aku terlalu mementingkan diriku sendiri, kau tahu aku merasa bersalah... aku merasa diriku belum mempu membahagiakan anyak orang, aku terlalu takut mengangkat daguku, menyingsingkan lenganku dan mencoba berani, ajari aku air, ajari aku untuk berani, ajari aku bagaimana caranya bersenang - senang, seperti dulu kau mengajari aku bagaimana aku bisa melompat tinggi meninggalkanmu, aku menyesal.

kini aku menemukan hal yang baru, aku menemukannya.. tapi apa, aku terlalu egois bukan, aku tidak ingin mengulangi kesalahan lama ku, maka dari itu aku ingin kau menemaniku dan mengajariku aku menjadi tegar dan menjadikan aku menjadi diri sendiri yang aku tinggalkan dulu, aku ingin seperti dirimu yang tegar daan menjalani semua rintangan dengan tegar dan berani, terus mengalir, mengalir dan mengalir, menyejukkan setiap perasaan, memberikan kebahagiaan kepada setiap tumbuhan, menyegarkan pikiran, kau berani, kau tegar, kau tidak takut, aku harus belajar dari wahai air...

aku ingin tahu bagaimana perasaanku saat ini, iya tertekan sangat, aku harus keluar dari semua itu, aku harus bangkit, menjadi diriku sendiri adlah hal yang terbaik, aku merindukan diriku yang dulu, aku ingat, semuanya berawal dari ulahku, sekali lagi aku ingin sepertimu, ajari aku lagi, bebaskan aku dari belenggu ini, bebaskan aku dari kekangan ini, biarkan aku ikut mengalir bersamamu, berani menghadapi segalanya, berani mengambil resiko... 

dan setelah aku bercakap - cakap dengan mu wahai air yang mengalir, setelah aku menceritakan semuanya, perasaan hangat itu datang lagi, yang merubah segala jalan pikiranku, untuk lebih maju dan berani sepertimu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guestbook